Pengalaman Adalah Sebuah Cerita
Nama saya Siti Patma Deli. Saya
berasal dari salah satu pedesaan dari
tanah batak sumatera utara yaitu desa Gunung Manaon Kecamatan Simangambat
Kabupaten Padang Lawas Utara.
Mendengar kata bioskop saya selalu berpikir melihat secara langsung harus ke kota medan. Dimana, jarak tempuh yang harus dirasakan kurang lebih 12 jam menggunakan bus. Jadi semasa kecil, baik itu saya maupun teman tidak pernah yang khusus menonton film ke bioskop. Saya hanya menggunakan media yang lainnya yaitu televisi yang layarnya sangat jauh berbeda baik itu versi ukuran maupun kualitas.
Jenis film yang hampir setiap minggunya ditonton pada masa saya SMP di kota padangsidimpuan saya masih ingat betul sering sekali menonton film horror. Dimasa saya SMP DVD masih dicari orang untuk menonton film atau yang lainnya. Jadi saya pun menonton film tersebut diputar dari DVD. Dimana kemampuan saku untuk seorang anak SMP mah masih mampu untuk membeli DVD yang berupa bajakan dengan kualitas rendah.
Mungkin anak pedesaan sedikit berbeda dengan anak yang tinggal di pusat kota besar. Dan saya masih ingat betul, saya pertama kali menonton di bioskop ketika saya sudahh memijakkan kaki di kota Bandung pada tahun 2017. Dan itu juga saya menonton film horror yang berjudul pengabdi setan.
Dari sudut pandang saya dari cerita yang saya paparkan sebelumnya, ada 2 masa yang berbeda dan masih di genre film yang sama. Menurut saya film indonesia semakin menunjukkan kemajuan. Dimana, sekarang ini dari unsur cerita juga lebih hati-hati untuk manarik maupun mengangkat sebuah cerita. Karena saat ini UU yang mengaturnya lebih diperketat. Misalnya dulu film horror itu setidaknya pasti mengandung unsur yang tidak layak untuk ditayangkan. Akan tetapi, seiring berjalan waktu para produser lebih mendahulukan kualitas film yang akan ditayangkan untuk dikonsumsi oleh khalayak banyak.
Komentar
Posting Komentar