Generasi Milenial dalam Moderat Islam


Oleh: siti patma deli
            Saya menanyakan kepada teman teman sekitar tentang bagaimana pendapat mereka tentang generasi milenial ini. Beberapa diantara mereka menjawab yakni generasi yang sangat luar biasa. Dimana generasi saat ini kehidupannya hanya tentang gadget. Sedih jikalau kita melihat generasi saat ini yang tidak bisa terlepas dari smartphone.
Generasi milenial bisa disebut juga sebagai generasi Y. kenapa demikian? Menurut penelitia generasi Y ini digolongkan berdasarkan usia 1980-2000 an.
Pada zaman sekarang ini yang kita sebut sebagai generasi Y dimana perkembangan teknologi sangat berkembang begitu cepat terkhusus di Negara Indonesia. Perkembangan teknologi ini diibaratkan dengan api yang membakar kertas tanpa menunggu jangka waktu yang lama.
Di generasi milenial ini sebuah keharusan setiap individu mempunyai Smartphone. Dan dalam sebuah Smartphone terasa hambar tanpa memiliki akun media sosial karena merasa ada yang kurang. Misalnya akun Facebook, Instgram, WhatsApp, dan lain-lain.
Suatu permasalahan pasti menimbulkan efek, termasuk permasalahan Smartphone. Dimana setiap individu dengan mudah mendapatkan informasi dari berbagai akun media sosial. Misalnya kasus jatuhnya Lion Air JT 610 menjadi berita trending di media sosial manapun.
Perbandingannya dengan zaman masih SD sekitar 10 tahun yang lalu. Dimana masih mengandalkan Televisi (TV) untuk mendapatkan berita yang lagi panas dibicarakan. Termasuk juga untuk menonton film kartun untuk anak-anak masih mengandalkan TV. Tetapi, fakta yang kita lihat pada saat sekarang semua aktivitas selalu bersangkutan dengan Smartphone atau sering disebut juga dengan Gadget.
Gadget adalah benda yang tidak pernah terlupakan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun. Saya melakukan observasi terhadap beberapa teman saya, bagaiamana pendapat anda jika tidak membuka Hp selama sehari aja? Jawaban yang mereka tuturkan semuanya sama yaitu kalau tidak membuka Hp bagaikan seseorang yang kehilangan separuh hidupnya.
Dalam masalah ini saya menyimpulkan manusia tergolong dua kategori dilihat dari konteks perkembangan Smartphone. Pertama orang yang aktif, dimana orang ini tergolong orang yang sudah merasa ketergantungan terhadap Gadget. Apabila tidak menggenggam Gadget selama sehari, ia merasa seperti ada yang hilang dari hidupnya. Kedua orang yang pasif, orang ini tergolong orang yang merasa biasa-biasa saja kalau tidak menggenggam Gadget.
            Di era milenial ini seperti yang sudah kita ketahui semua serba serbi instan. Perbedaan yang sangat signitifikan dari zaman sebelumnya, seperti yang kita rasakan di era ini. Dimana zaman ini memanjakan setiap orang dalam melakukan akivitas. Perkembangan zaman ini secara tidak langsung kita telah mendukung orang barat.
            Tanpa kita sadari secara tidak langsung musuh melakukan misi mereka dengan menghancurkan generasi muslim itu sendiri. Caranya bukan melalui hasutan-hasutan yang dituturkan mereka bahkan salah satunya yaitu melalui perkembangan Smartphone sekarang ini.
            Selama ini kita memikirkan bahwa perang yang dilakukan oleh musuh selalu dengan menggunakan senjata atau yang lainnya. Tetapi, perkembangan Smartphone sekarang dijadikan sebagai alat perang. Dengan tujuan untuk merusak para generasi muslim
            Di era digital sekarang ini akan menciptakan peluang dan tantangan bagi setiap individu. Dimana peluangnya adalah bagaimana generasi islam dapat memberikan manfaat bagi khalayak. Dan tantangan yang dihadapkan didepan mata kita sendiri yakni setiap orang untuk berbuat dzalim baik untuk diri sendiri maupun yang lainnya.
            Tetapi yang sangat disayangkan adalah masih banyak ditemukan yang tidak menyadari peluang yang dapat kita hasilkan dari perkembangan zaman pada saat sekarang. Bahkan setiap orang tidak mengetahui identitas kita sebagai pemuda generasi penerus bangsa.
            Sudah saatnya kita para generasi bangun dari tidur dan menyadari dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan zaman di era generasi milenial sekarang. Dan bergerak mewujudkan kejayan islam yang sebelunya. Bergerak disini bukan berrati kita harus menolak prkembangan zaman di era milenial sekarang. Melainkan bagaimana kita bisa mendapatkan peluang yang kita dapatkan dari zama milenial.

adakah dampak yang ditimbulkan dari zaman saat ini bagi kelangsungan kehidupan?
Pertanyaan yang selalu timbul di benak khalayak ramai. Dalam midset masyarakat perkembangan zaman sekarang ini lebih banyak memberikan dampak negatifnya. Akan tetapi, selain dari dampak negatif perlu kita ketahui perkembangan zaman pada era saat ini pasti memiliki dampak posif.

Pertama,memperkaya unsur-unsur kebudayaan Sebagai dampak dari derasnya arus informasi dan komunikasi telah membuat makin globalnya nilai-nilai budaya. KFC, Dunkin Donat yang semula jenis makanan lokal sekarang menjadi makanan internasional. Selain itu berjuta-juta orang di dunia bersama-sama menyaksikan pertandingan sepak bola melalui media yang sama yaitu TV. Nilai-nilai budaya yang ada di tiap-tiap negara dapat dinikmati oleh negara-negara lain di dunia, sehingga dapat memperkaya unsur-unsur kebudayaan kita.
Kedua, meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan adanya globalisasi maka negara yang sudah maju dapat terlihat oleh negara lain. Negara berkembang, seperti Indonesia yang belum maju dapat terpacu untuk lebih meningkatkan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya anak-anak suatu negara untuk belajar ke negara yang sudah maju dan banyak mendatangkan tenaga-tenaga ahli dalam pembangunan suatu negara.
Indonesia sendiri bisa dibilang sebagai gudangnya Generasi Millenial, karena data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2016, dari total 132,7 juta pengguna internet di Indonesia sendiri populasinya mencapai 35,58%. Para pemuda Indonesia sendiri cenderung berpikir out of the box atau berpikir diluar kebiasaan. Pemikiran seperti ini cenderung mengembangkan sesuatu menjadi sekreatif mungkin yang bisa lebih bernilai.
            Di era milenial saat ini peran islam sangat dibutuhkan dalam membangun generasi muslim yang canggih dan mengetahui islam. Dalam melakukan semua peluang dan menjadikan seseorang muslim yang canggih da sepenuhnya mengetahui islam tidak semudah yang kita pikirkan seperti membalikkan telapak tangan.
            Namun, mendapatkan tantangan yang sangat besar. Termasuk jika tidak mengikuti perkembangan di era ini secara langsung akan di Judge kelompok terbelakang dan bodoh.
Dengan demikian hal yang kita lakukakan untuk tidak terjerumus kepada tantangan perkembangan di era saat ini. Pertama, membuka diri terhadap perkembangan. Kedua, mengubah midset terhadap islam terbelakang.
Zaman selalu berkembang dan terus berkembang seiring jalannya waktu. Kita sebagai generasinya sangat membutuhkan pondasi yang dibarengi terhadap perkembangan zaman saat ini. Yakni teramasuk tauhid yang kuat dan paham terhadap ajaran agama.
Dengan demikian kita sebagi agent of change harus terus menciptakan dan memanfaatkan dari perkembangan teknologi saat ini. Kreatif dalam segala hal dan memandang dari sisi islam bahwa semua teknologi yang telah kita dapatkan tidak diciptakan dengan sia-sia . Akan tetapi, memiliki dampak positif bagi kita untuk membangun islam yang maju.

           


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi buku Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini (Raudhatul Athfal)

Portofolio Jurnalisme Dakwah

Struktur radio,konsep dan berita